Pengertian Seni Kriya, Fungsi, Macam & Contoh Seni Kriya|Secara Umum, Pengertian Seni Kriya
adalah
sebuah karya seni yang dibuat dengan menggunakan keterampilan tangan
(hand skill) dan memperhatikan segi fungsional (kebutuhan fisik) dan
keindahan (kebutuhan emosional). Karya seni kriya dikategorikan sebagai
karya seni rupa terapan nusantara. Dalam perkembangannya, karya seni
kriya identik dengan seni kerajinan karena terlihat dari cara pembuatan Karya Seni Kriya dengan menggunakan tangan (hand made).
Seni Kriya telah ada sejak zaman Prasejarah dilihat dari benda-benda temuan sejak zaman Batu Muda (Neolitikum) yang mana manusia sudah mula tinggal menetap. Benda karya seni kriya tersebut adalah tembikar dimana tembikar terbuat dari tanah liat dan digunakan sebagai wadah.
Tembikar di zaman Neolitikum menjadi sebuah hiasan sebagai lambang atua simbol kehidupan spritual. Di periode selanjutnya, seni kriya berkembang baik dalam aspek fungsi, peningkatan kualitas bahan, bentuk dan corak hiasannya. Awalnya benda tersebut berbentuk sederhana, dalam perkembangannya menjadi bentuk macam-macam dan rumit yang disertai hiasan yang membuat banyak variasi dan detailnya.
Seni Kriya telah ada sejak zaman Prasejarah dilihat dari benda-benda temuan sejak zaman Batu Muda (Neolitikum) yang mana manusia sudah mula tinggal menetap. Benda karya seni kriya tersebut adalah tembikar dimana tembikar terbuat dari tanah liat dan digunakan sebagai wadah.
Tembikar di zaman Neolitikum menjadi sebuah hiasan sebagai lambang atua simbol kehidupan spritual. Di periode selanjutnya, seni kriya berkembang baik dalam aspek fungsi, peningkatan kualitas bahan, bentuk dan corak hiasannya. Awalnya benda tersebut berbentuk sederhana, dalam perkembangannya menjadi bentuk macam-macam dan rumit yang disertai hiasan yang membuat banyak variasi dan detailnya.
Istilah Seni Kriya berasal dari bahasa Sansekerta dari kata Krya yang berarti mengerjakan. Krya terus berkembang menjadi karya, kriya dan kerja. Dalam arti khusus kriya adalah mengerjakan suatu hal untuk menghasilkan sebuah benda atau objek. Namun, semakin berkembang disebutlah seni kriya.
Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia Kriya diartikan sebagai pekerjaan (kerajinan tangan). Dalam bahasa Inggris disebut Craft yang berarti energi atau kekuatan, maksudnya adalah suatu keterampilan dalam mengerjakan atau membuat sesuatu.
Fungsi Seni Kriya
Secara garis besar, fungsi seni kriya adalah sebagai berikut...
1. Hiasan (Dekorasi). Banyak hasil produk dari seni kriya
digunakan untuk benda pajangan. Seni kriya tersebut lebih mengutamakan
keindahan dari pada fungsinya sehingga seni kriya jenis ini mengalami
berbagai pengembangan. Contohnya hiasan dinding, karya seni ukir,
patung, cinderamata dan lain sebagainya..
2. Benda Terapan (Siap Pakai). Seni kriya ini lebih mengutamakan
fungsinya sebagai benda yang siap pakai, nyaman, namun tidak
menghilangkan unsur keindahannya. Contohnya senjata, furnitur, keramik
dan lain sebagainya.
3. Benda Mainan. Mungkin kita sering menjumpai seni kriya sebagai
alat permainan yang biasanya dengan bentuk sederhana dan bahan yang
mudah didapatkan dan dikerjakan, dengan harga yang relatif murah.
Contohnya adalah boneka, kipas kertas, congklak dll.
Jenis-Jenis Seni Kriya atau Macam-Macam Seni Kriya
Bentuk karya seni kriya nusantara sangat beragam dan juga bahan alam
yang digunakan. Dari berbagai karya tersebut ada yang masih
mempertahankan keanekaragaman hiasan tradisional dan ada juga yang telah
mengembangkannya karena tuntutan pasar.
* Macam-Macam Seni Kriya Berdasarkan Bahan Yang Digunakan
a. Seni Kriya Kayu
Kriya kayu merupakan suatu jenis seni kriya dalam pekerjaannya membuat
benda selalu menggabungkan antara nilai fungsi sekaligus hias dengan
menggunakan bahan kayu. Dalam seni kriya kayu, terdapat pekerjaan dengan
tingkat dasar atau tingkat permulaan. Kayu sangat banyak dimanfaatkan
dalam pembuatan berbagai benda kerajinan seperti patung, wayang golek,
topeng, furnitur, dan hiasan ukir-ukiran.
b. Seni Kriya Tekstil
Seni kriya tekstil adalah kriya dengan bahan dasar kain. Istilah tekstil
memiliki lingkup yang luas dan mencakup dengan macam aneka jenis kain
yang cara pembuatannya baik dengan cara diikat, ditenun dipres dan masih
banyak cara teknik pembuatan kain. Umumnya kain terbuat dari serat yang
dipintar atau dipin untuk menghasilkan benang yang panjang dan
selanjutnya ditenun atau dirajut agar menghasilkan kain berupa barang
jadi. Jenis seni kriya tektil nusantara dikelompokkan menjadi dua macam
yaitu karya batik dan karya tenun.
c. Seni Kriya Keramik
Seni kriya keramik adalah benda yang terbuat dari tanah liat yang dibakar. Pembuatan seni kriya keramik adalah dengan teknik slab/lempeng, putar/throwing, pilin/pinching, dan cetak tuang. Daerah-daerah penghasil seni kriya keramik adalah bandung, jepara, cirebon, banjarnegara, malang, purwerejo, jogyakarta, banjar negara, dan sulawesi selatan.
Seni kriya keramik adalah benda yang terbuat dari tanah liat yang dibakar. Pembuatan seni kriya keramik adalah dengan teknik slab/lempeng, putar/throwing, pilin/pinching, dan cetak tuang. Daerah-daerah penghasil seni kriya keramik adalah bandung, jepara, cirebon, banjarnegara, malang, purwerejo, jogyakarta, banjar negara, dan sulawesi selatan.
Seni kriya kulit adalah karya seni yang menggunakan kulit sebagai bahan
bakunya. Kulit yang umumnya digunakan dalam seni kriya kulit adalah
kulit kambing, sapi, buaya, kerbau dan ular. Kulit tersebut menjalani
serangkaian proses pengolahan yang panjang, dimana dimulai dari
pemisahan dari daging hewan, pencucian menggunakan cairan tertentu,
pembersihan, perendaman dengan menggunakan zat kimia tertentu
(penyamakan), perwarnaan, perentangan kulit agar tidak mengkerut,
pengeringan dan penghalusan. Setelah itu barulah dipotong-potong agar
sesuai dengan ukuran dari benda yang akan dibuat.