Prakarya dan Kewirausahaan: Sumber daya Material, Teknik dan Ide Produk Grafika
Prakarya dan Kewirausahaan: Sumber daya Material, Teknik dan Ide Produk Grafika
Sumber daya Material, Teknik dan Ide Produk Grafika
Sumber daya usaha yang dibutuhkan untuk wirausaha produk grafika
adalah bahan baku atau material, teknik dan alat, serta keterampilan.
Wirausaha produk grafika dapat dimulai dengan melihat potensi bahan
baku, potensi teknik dan keterampilan yang ada di daerah tersebut. Bahan
yang dibutuhkan untuk produk grafika adalah bidang datar yang akan
dicetak, pewarna dan alat cetak. Alat cetak yang dibutuhkan bergantung
pada teknik cetak yang akan dipakai.
Ada 5 jenis teknik cetak berdasarkan prinsipnya, yaitu seperti berikut.
- Cetak tinggi
Pada jenis teknik cetak tinggi, zat pewarna ditempatkan pada permukaan
tertinggi dari bidang pencetak (acuan cetak). Bidang pencetak dapat
berupa balok kayu, karet, logam atau bahan lainnya yang diberi gambar
atau tulisan. Gambar atau tulisan tersebut diukirkan pada satu permukaan
bidang. Warna dioleskan pada permukaan bahan yang sudah diukir lalu
dicetakkan pada permukaan kertas atau bahan datar lainnya. Tinta yang
tercetak pada kertas sesuai dengan gambar pada permukaan tertinggi dari
ukiran bidang cetakan. Gambar yang dihasilkan akan berupa gambar
kebalikan (reverse) dari gambar pada acuan cetak. Contoh dari cetak
tinggi adalah stempel. Teknik cetak yang termasuk dalam jenis teknik
cetak tinggi di antaranya cukil kayu dan cap. Cetak tinggi merupakan
prinsip yang digunakan pada awal teknik cetak digunakan di China dengan
acuan cetak papan kayu hingga mesin cetak Guttenberg.
- Cetak Dalam
Pada jenis teknik cetak dalam, zat pewarna ditempatkan pada
permukaan terdalam dari bidang pencetak (acuan cetak). Bidang pencetak
dapat berupa balok kayu, karet, logam, atau bahan lainnya yang diberi
gambar atau tulisan. Gambar atau tulisan tersebut diukirkan pada satu
permukaan bidang. Warna dimasukkan pada rongga pahatan bahan yang sudah
diukir lalu dicetakkan pada permukaan kertas, plastik tipis, alumunium
foil dan material datar lainnya. Tinta yang tercetak pada kertas akan
berupa gambar timbul sesuai dengan gambar pada rongga ukiran bidang
cetakan. Gambar yang dihasilkan akan berupa gambar kebalikan (reverse)
dari gambar pada bidang acuan cetak. Contoh dari cetak tinggi adalah
pencetakan gambar pada uang kertas. Teknik cetak yang termasuk dalam
jenis teknik cetak dalam di antaranya rotograveru dan etsa.
- Cetak Datar
Pada jenis teknik cetak datar, bidang pencetak atau bidang acuan cetak
berupa permukaan datar yang memiliki dua jenis lapisan permukaan. Satu
jenis lapisan mengikat tinta, sedangkan satu jenis lapisan lainnya tidak
mengikat tinta. Bidang yang bertinta akan menjadi bidang pencetak
(acuan cetak). Gambar yang dihasilkan akan berupa gambar kebalikan
(reverse) dari bidang acuan cetak. Contoh dari produk grafika dengan
teknik cetak datar adalah koran dan majalah. Pencetakan offset dapat
menggunakan 1 tinta hitam saja untuk menghasilkan cetakan dengan nuansa
hitam dan abu-abu atau 3 warna dan hitam untuk hasil cetakan berwarna
seperti majalah. Pada pencetakan berwarna, cetak offset memiliki 4 buah
acuan cetak, yaitu acuan cetak untuk warna biru (cyan), merah (magenta), kuning (yellow) dan hitam (disebut key) atau dikenal dengan CMYK.
- Cetak Saring
Cetak tinggi, cetak dalam dan cetak datar pada prinsipnya
mengaplikasikan tinta pada bidang acuan cetak dan kemudian memindahkan
tinta dari bidang acuan cetak ke permukaan kertas atau permukaan datar
lainnya. Berbeda dengan ketiga jenis teknik cetak tersebut, cetak saring
mengaplikasikan tinta langsung pada permukaan bidang datar. Gambar
dihasilkan dengan memberikan lapisan penghalang tinta sesuai gambar yang
dingiinkan. Berbeda pula dengan teknik cetak tinggi, cetak dalam dan
cetak datar yang menghasilkan gambar terbalik (reverse), cetak saring
menghasilkan gambar yang sama dengan acuan cetaknya. Acuan cetak pada
cetak saring dapat berupa stensil (pola gambar) yang diletakkan di
antara kertas dengan screen atau dengan mencetakkan gambar acuan pada screen. Teknik cetak saring pada umumnya menggunakan screen. Maka, teknik ini dikenal dengan sebutan screen printing. Cetak
saring dikenal pula dengan sebutan sablon. Teknik cetak saring dengan
menggunakan stensil dapat dilakukan tanpa screen, yaitu dengan langsung
menyemprotkan pewarna pada bidang datar yang sudah dilapisi stensil
(pola gambar). Teknik tersebut serupa dengan teknik yang digunakan pada
lukisan prasejarah cetakan tangan pada gua.
February 17, 2020 at 8:34 AM
I recently found many useful information in your website especially this blog page. Among the lots of comments on your articles. Thanks for sharing.
server video streaming