SINOPSIS :Aku adalah ilmu, aku tak berjalan, tak bernafas, tak melihat.
aku adalah sebuah benda
kecil yang berisikan lembaran-lembaran kertas dan tulisan-tulisan. Dalam hakikatku
memberikan ilmu kepada muda-mudi bangsa
dan semua orang adalah hal yang
sangat inginku capai, karena kecerdasan setiap orang bersumber
pada sebuah ilmu yang
mereka pelajari.
CERITA :
SCENE
1 : Sebuah buku yang ditempatkan
disebuah ruangan yang gelap diatas sebuah meja, lalu diterangi dengan cahaya lilin
(di nyalakan satu-persatu).
NARASI
1 : Aku adalah ilmu, berupa
tulisan-tulisan kecil yang di goreskan pada lembaran-lembaran kertas tipis.
SCENE
2 : Banyak Siswa/siswi SMA yang
sedang bermain-main di lingkungan sekolah.
NARASI
2 : Akan tetapi, hal itu sangat sulit
untuk aku lakukan dengan kondisi yang sekarang ini.
SCENE
3 :Sekelompok orang (siswa/siswi)
SMA yang sedang belajar, tiba-tiba salah satu dari mereka menjahili teman
disebelahnya dengan mengambil alat tulisnya, kemudian mempermainkan nya dengan
melempar-lemparkannya antar sesama mereka, sehingga yang dujahili terlihat
kesal dan sedih.
NARASI
3 : Disaat Mereka harus belajar,
mereka malah bermain-bermain.
SCENE
4 : Beberapa orang (siswa/siswi) SMA
yang sedang main Hp, foto bersamadi taman sekolah menggunakan tongkat eksis (tongsis)
dengan ekspresi bahagia, Berduaan/pacaran.
NARASI
4 : Sibuk dengan Handphne, Update
Status di dunia maya, Selfie, malahan ada yang sampai mejalin hubungan asmara/pacaran
di sekolah.
SCENE
5 : Dua atau tiga orang (siswa/siswi)
SMA yang berjalan bersama ke arah kantin sekolah, tanpa menyadari bahwa mereka
sedang melewati perpustakaan sekolah.
NARASI
5 : Bahkan, mereka tidak menyadari
bahwa ilmu itu akan menuntun pada masa depan terbaik dalam pendidikan mereka,
mereka lebih suka cerita, tertawa dan makan bersama tanpa sadar bhwa disebelah mereka
adalah gudang ilmu.
SCENE
6 : Siswa/siswi SD yang sedang
membaca buku dengan hikmat di ruangan perpustakaan sekolah.
NARASI
6 : Aku tak seperti dahulu, dicari,
dipelajari, dan dihargai. bahkan aku sangat dipuji-puji dan dibanggakan.
SCENE
7 : Suasana Siswa/Siswi SMA yang
sedang ujian sekolah dalam sebuah ruangan.
SCENE
8 : Siswa/siswi sekolah sedang
ujian, dan banyak diantara mereka yang mencontek, melihat buku, melihat catatan
yang dibuat pada selembar kertas kecil dan panjang, saling lempar kertas yang
berisikan jawaban antara teman secara diam dan sembunyi-sembunyi.
NARASI
8 : Tapi, kini aku dicari hanya untuk
mempermulus kecurangan yang mereka anggap itu adalah kebenaran, kebodohan yang
mereka anggap kepintaran.
SCENE
9 : Sebuah buku diatas meja,
diruangan gelap yang telah diterangi dengan nyala lilin disekelilingnya.
NARASI
9 : Aku dan perjuanganku : Untuk
genersi muda dan kecerdasan putra - putri bangsa Indonesia.