B. PERANCANGAN DAN
PRODUKSI PRODUK GRAFIKA
Perancangan Produk Grafika
Proses
perancangan produk grafika diawali dengan melihat kebutuhan pasar atau
identifikasi masalah yang dapat memanfaatkan produk grafika sebagai solusinya,
seperti kemasan makanan, kartu ucapan, gambar pada kaos atau stiker.
Identifikasi masalah dilanjutkan dengan membuat gambar atau sketsa ide. Ide
terbaik kemudian dikembangkan menjadi produk grafika yang akan dibuat,
dilanjutkan dengan persiapan produksi dan proses produksi. Produksi adalah
membuat produk hasil rekayasa sehingga siap dijual.
1. Identifikasi
masalah
Perancangan
produk bertujuan untuk menemukan solusi dari sebuah permasalahan, dalam hal ini
produk grafika. Produk grafika bertujuan untuk memberikan informasi dan
keindahan. Maka, permasalahan adalah masalah kebutuhan informasi dan keindahan.
Contoh-contoh masalah dengan solusi produk grafika,
·
Produk pangan khas daerah dihasilkan
oleh industri kecil menengan. Produk tersebut hanya dikemas oleh plastik bening
dan tidak memiliki label. Pembeli tidak mengetahui produk apakah itu, apa
rasanya, bagaimana cara mengonsumsinya, dan kapan batas tanggal pemakaiannya.
Produk tersebut membutuhkan produk grafika berupa kemasan atau label yang dapat
memberikan informasi sekaligus daya tarik bagi konsumennya.
·
Pada kegiatan olahraga, seragam tim
sepak bola atau cabang olah raga lain biasanya membutuhkan nomor punggung.
Pertandingan olahraga juga membutuhkan papan nilai yang berisi angka-angka.
Angka merupakan nomor punggung maupun angka pada papan nilai merupakan produk
grafika.
·
Kata-kata yang indah seperti puisi atau
kata-kata bijak seperti motivasi biasanya dibuat dan dipajang didinding,
sebagai kartu ucapan atau sebuh buku. semua itu merupakan produk grafika.
2. Mencari
solusi dengan curah pendapat
Langkah
selanjutnya adalah mencari ide sebagai solusi dari masalah tersebut. cara yang
dapat dilakukan adalah melalui curah pendapat (Brainstroming) yang dilakukan dalam kelompok. Pada proses ini,
setiap anggota kelompok harus membebaskan diri untuk menghasilkan ide-ide yang
beragam dan sebanyak-banyaknya. Beri kesempatan juga untuk munculnya ide-ide
yang tidak masuk akal sekalipun. Tuangkan ide tersebut kedalam sketsa. Kunci
sukses dari tahap ini dalam kelompok adalah jangan ada perasaan takut salah,
setiap orang berhak mengeluarkan pendapat, saling menghargai pendapat teman,
boleh memberikan ide yang merupakan perkembangan dari ide sebelumnya, dan
jangan lupa mencatat setiap ide yang muncul. Ide meliputi bentuk, gambar dan
teks, warna, komposisi dan teknik yang digunakan.
3. Rasionalisasi
Adalah
proses mengevaluasi ide-ide yang muncul dengan beberapa pertimbangan teknis,
diantaranya material dan bahan apa saja yang digunakan? teknik apa yang
digunakan untuk produksi? bagaimana proporsi dan ukuran yang sesuai untuk
produk tersebut agar sesuai dengan kebutuhan? dan pertanyaan-pertanyaan lainnya
yang memastikan bahwa rancangan yang dibuat dapat berfungsi baik dan dapat
diproduksi.
Perhatikan
sketsa-sketsa yang telah dibuat. pilih ide yang dianggap baik dan potensial
untuk produk grafika yang akan dibuat.
kembangkan ide-ide ini dengan rasional, dan tuangkan kedalam sketsa
selanjutnya. Tentukan desain akhir dari produk grafika yang akan dibuat.
PRODUKSI
PRODUK GRAFIKA
Pada
tahap perancanan dilanjutkan dengan tahap produksi grafika. Kelancaran produksi
ditentukan pula oleh cara kerja yang memperhatikan K3 (Kesehatan dan
Keselamatan Kerja). Upaya menjaga keselamatan kesehatan kerja dibuat
berdasarkan bahan, alat dan proses produksi yang digunakan. Pada produksi
grafika, pada umumnya, menggunakan bahan kimia yang dapat berbahaya bagi kulit dan pernafasan, maka pekerja harus
menggunakan sarungtangan dan masker. Selain alat keselamatan kerja, yang tak
kalah penting adalah sikap kerja yang rapi, hati-hati, teliti dan penuh
konsentrasi. Sikap tersebut akan mendukung kesehatan dan keselamatan kerja.
Produksi grafika diawali dengan tahap
persiapan. Persiapan diri dari persiapan bahan, alat dan tempat kerja, termasuk
alat keselamatan kerja yang dibutuhkan. Pada produksi grafika dengan
menggunakan teknik sablon, peralatan yang dibutuhkan adalah screen dan rakel, sedangkan bahan yang
dibutuhkan adalah cat dan pengencer cat. Cat yang dibutuhkan bergatung dari
desain dan teknik pewarnaan yang dibutuhkan. Teknik sablon dapat menggunakan
teknik blokwarna yang menggunakan acuan cetak sejumlah warna yang diinginkan. Teknik
lain adalah serupa dengan offset adalah menggunakan prinsip CMYK, yaitu 3 warna
dn hitam. Oleh karena itu, menggunakan 4 acuan cetak.
Tahap
berikutnya adalah pembuatan acuan cetak. Acuan cetak dibuat tergantung pada
desain dan teknik yang dipilih. Pada penggunaan teknik sablon dengan acuan
cetak pada screen beremulsi,
dipersiapkan screen beremulsi
sejumlah warna yang diinginkan. setiap warna dibuat film tersendiri. Setiap
film kemudian dibuatkan screen beremulsi sesuai gambar pada film.
C. PENGHITUNGAN BIAYA
PRODUKSI PRODUK GRAFIKA
Biaya produksi adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan
untuk terjadinya produksi barang. Unsur biaya produksi adalah biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja dan biaya overhead. Biaya
yang termasuk kedalam overhead adalah
biaya selain bahan baku dan biaya tenaga kerja yang dikeluarkan untuyk
mendukung proses produksi.
Contoh penghitungan
biaya produksi:
Biaya
bahan baku
|
Rp.
......................................
|
Biaya
tenaga produksi
|
Rp.
......................................
|
Biaya
overhead
|
Rp.
......................................
|
Biaya
Produksi
|
Rp.
......................................
|
D. PEMASARAN LANGSUNG
PRODUK GRAFIKA
Pemasaran
langsung adalah promosi dan penjualan yang dilakukan langsung kepada konsumen
tanpa memlalui toko. Penjualan langsung merupakan hasil dari promosi langsung
yang dilakukan dengan promosi dan demo penggunaan produk kepada calon konsumen.
Sistempenjualan
langsung dapat berupa penjualan satu tingkat (Single level marketing)atau multi tingkat (Multi-level marketing). Penjualan satu tingkat merupakan cara yang
paling sederhana untuk menjual produk secara langsun. Wirausahawan langsung
memasarkan dan menjual kepada konsumen tanpa membutuhkan toko atau pramuniaga.
Pemasaran produk grafika dapat dilakukan dengan cara pemesanan. Konsumen dapat
melihat, mengenali dan mencoba contoh produk, serta memesannya. Produk grafika
akan diproduksi berdasarkan pesanan akan dikirimkan kepada konsumen sesuai
waktu yang dijanjikan.
Produsen
selain menjual produknya sendiri, dapat membentuk kelompok penjual yang akan
memasarkan dan menjualkan produknya secara langsung kepada konsumen. Kelompok
penjual dapat terdiri dari beberapa tingkatan. Sistem dengan beberapa tingkat kelompok
penjual, Disebut dengan Multi-level
marketing. Produk perusahaan memiliki usaha dibidang penjualan langsung
(direct selling) baik yang mengunakan single
level maupun Multi-level marketing wajib
memiliki surat izin usaha penjualan langsung yangdikeluarkan oleh BKPM sesuai
dengan peraturan Menteri Perdagangan NO.23 tahun 2008.
February 17, 2020 at 8:37 AM
I know your expertise on this. I must say we should have an online discussion on this. Writing only comments will close the discussion straight away! And will restrict the benefits from this information.
server video streaming