twitter
rss

B. PERANCANGAN DAN PRODUKSI PRODUK GRAFIKA
            Perancangan Produk Grafika
Proses perancangan produk grafika diawali dengan melihat kebutuhan pasar atau identifikasi masalah yang dapat memanfaatkan produk grafika sebagai solusinya, seperti kemasan makanan, kartu ucapan, gambar pada kaos atau stiker. Identifikasi masalah dilanjutkan dengan membuat gambar atau sketsa ide. Ide terbaik kemudian dikembangkan menjadi produk grafika yang akan dibuat, dilanjutkan dengan persiapan produksi dan proses produksi. Produksi adalah membuat produk hasil rekayasa sehingga siap dijual.

1.      Identifikasi masalah
Perancangan produk bertujuan untuk menemukan solusi dari sebuah permasalahan, dalam hal ini produk grafika. Produk grafika bertujuan untuk memberikan informasi dan keindahan. Maka, permasalahan adalah masalah kebutuhan informasi dan keindahan. Contoh-contoh masalah dengan solusi produk grafika,
·         Produk pangan khas daerah dihasilkan oleh industri kecil menengan. Produk tersebut hanya dikemas oleh plastik bening dan tidak memiliki label. Pembeli tidak mengetahui produk apakah itu, apa rasanya, bagaimana cara mengonsumsinya, dan kapan batas tanggal pemakaiannya. Produk tersebut membutuhkan produk grafika berupa kemasan atau label yang dapat memberikan informasi sekaligus daya tarik bagi konsumennya.
·         Pada kegiatan olahraga, seragam tim sepak bola atau cabang olah raga lain biasanya membutuhkan nomor punggung. Pertandingan olahraga juga membutuhkan papan nilai yang berisi angka-angka. Angka merupakan nomor punggung maupun angka pada papan nilai merupakan produk grafika.
·         Kata-kata yang indah seperti puisi atau kata-kata bijak seperti motivasi biasanya dibuat dan dipajang didinding, sebagai kartu ucapan atau sebuh buku. semua itu merupakan produk grafika.

2.      Mencari solusi dengan curah pendapat
Langkah selanjutnya adalah mencari ide sebagai solusi dari masalah tersebut. cara yang dapat dilakukan adalah melalui curah pendapat (Brainstroming) yang dilakukan dalam kelompok. Pada proses ini, setiap anggota kelompok harus membebaskan diri untuk menghasilkan ide-ide yang beragam dan sebanyak-banyaknya. Beri kesempatan juga untuk munculnya ide-ide yang tidak masuk akal sekalipun. Tuangkan ide tersebut kedalam sketsa. Kunci sukses dari tahap ini dalam kelompok adalah jangan ada perasaan takut salah, setiap orang berhak mengeluarkan pendapat, saling menghargai pendapat teman, boleh memberikan ide yang merupakan perkembangan dari ide sebelumnya, dan jangan lupa mencatat setiap ide yang muncul. Ide meliputi bentuk, gambar dan teks, warna, komposisi dan teknik yang digunakan.

3.      Rasionalisasi
Adalah proses mengevaluasi ide-ide yang muncul dengan beberapa pertimbangan teknis, diantaranya material dan bahan apa saja yang digunakan? teknik apa yang digunakan untuk produksi? bagaimana proporsi dan ukuran yang sesuai untuk produk tersebut agar sesuai dengan kebutuhan? dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang memastikan bahwa rancangan yang dibuat dapat berfungsi baik dan dapat diproduksi.
Perhatikan sketsa-sketsa yang telah dibuat. pilih ide yang dianggap baik dan potensial untuk produk grafika  yang akan dibuat. kembangkan ide-ide ini dengan rasional, dan tuangkan kedalam sketsa selanjutnya. Tentukan desain akhir dari produk grafika yang akan dibuat.

PRODUKSI PRODUK GRAFIKA
Pada tahap perancanan dilanjutkan dengan tahap produksi grafika. Kelancaran produksi ditentukan pula oleh cara kerja yang memperhatikan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Upaya menjaga keselamatan kesehatan kerja dibuat berdasarkan bahan, alat dan proses produksi yang digunakan. Pada produksi grafika, pada umumnya, menggunakan bahan kimia yang dapat berbahaya  bagi kulit dan pernafasan, maka pekerja harus menggunakan sarungtangan dan masker. Selain alat keselamatan kerja, yang tak kalah penting adalah sikap kerja yang rapi, hati-hati, teliti dan penuh konsentrasi. Sikap tersebut akan mendukung kesehatan dan keselamatan kerja.
      Produksi grafika diawali dengan tahap persiapan. Persiapan diri dari persiapan bahan, alat dan tempat kerja, termasuk alat keselamatan kerja yang dibutuhkan. Pada produksi grafika dengan menggunakan teknik sablon, peralatan yang dibutuhkan adalah screen dan rakel, sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah cat dan pengencer cat. Cat yang dibutuhkan bergatung dari desain dan teknik pewarnaan yang dibutuhkan. Teknik sablon dapat menggunakan teknik blokwarna yang menggunakan acuan cetak sejumlah warna yang diinginkan. Teknik lain adalah serupa dengan offset adalah menggunakan prinsip CMYK, yaitu 3 warna dn hitam. Oleh karena itu, menggunakan 4 acuan cetak.
Tahap berikutnya adalah pembuatan acuan cetak. Acuan cetak dibuat tergantung pada desain dan teknik yang dipilih. Pada penggunaan teknik sablon dengan acuan cetak pada screen beremulsi, dipersiapkan screen beremulsi sejumlah warna yang diinginkan. setiap warna dibuat film tersendiri. Setiap film kemudian dibuatkan screen beremulsi sesuai gambar pada film.

C. PENGHITUNGAN BIAYA PRODUKSI PRODUK GRAFIKA
            
Biaya produksi adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk terjadinya produksi barang. Unsur biaya produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead. Biaya yang termasuk kedalam overhead adalah biaya selain bahan baku dan biaya tenaga kerja yang dikeluarkan untuyk mendukung proses produksi.
Contoh penghitungan biaya produksi:

Biaya bahan baku
Rp. ......................................
Biaya tenaga produksi
Rp. ......................................
Biaya overhead
Rp. ......................................
Biaya Produksi
Rp. ......................................

D. PEMASARAN LANGSUNG PRODUK GRAFIKA
Pemasaran langsung adalah promosi dan penjualan yang dilakukan langsung kepada konsumen tanpa memlalui toko. Penjualan langsung merupakan hasil dari promosi langsung yang dilakukan dengan promosi dan demo penggunaan produk kepada calon konsumen.
Sistempenjualan langsung dapat berupa penjualan satu tingkat (Single level marketing)atau multi tingkat (Multi-level marketing). Penjualan satu tingkat merupakan cara yang paling sederhana untuk menjual produk secara langsun. Wirausahawan langsung memasarkan dan menjual kepada konsumen tanpa membutuhkan toko atau pramuniaga. Pemasaran produk grafika dapat dilakukan dengan cara pemesanan. Konsumen dapat melihat, mengenali dan mencoba contoh produk, serta memesannya. Produk grafika akan diproduksi berdasarkan pesanan akan dikirimkan kepada konsumen sesuai waktu yang dijanjikan.
Produsen selain menjual produknya sendiri, dapat membentuk kelompok penjual yang akan memasarkan dan menjualkan produknya secara langsung kepada konsumen. Kelompok penjual dapat terdiri dari beberapa tingkatan. Sistem dengan beberapa tingkat kelompok penjual, Disebut dengan Multi-level marketing. Produk perusahaan memiliki usaha dibidang penjualan langsung (direct selling) baik yang mengunakan single level maupun Multi-level marketing wajib memiliki surat izin usaha penjualan langsung yangdikeluarkan oleh BKPM sesuai dengan peraturan Menteri Perdagangan NO.23 tahun 2008.

2 comments:

  1. I know your expertise on this. I must say we should have an online discussion on this. Writing only comments will close the discussion straight away! And will restrict the benefits from this information.
    server video streaming

  1. I think that's good. how can we start this discussion.

Post a Comment

KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN

WIRAUSAHA KERAJINAN  DENGAN INSPIRASI BUDAYA NONBENDA A.     Karakteristik Kewirausahaan Wirausaha menurut asal katanya, terdiri ata...